Senin, 10 Oktober 2016

PEMBAHASAN MATERI SISTEM CERDAS 1,2,3 DAN 4



                      (1) PENGENALAN INTELEGENSI BUATAN

1.1 DEFINISI KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang Ilmu pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal Ini biasanya dilakukan dengan mengikuti karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer. AI biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua  bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
Pengertian lain dari kecerdasan buatan adalah bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia.

1.2 KECERDASAN BUATAN DENGAN KECERDASAN ALAMI
(Kecerdasan Alami : kecerdasan yang dimiliki oleh manusia.)
Keuntungan kecerdasan buatan secara komersil :
1.Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen.
2.Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi & disebarkan
3.Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami.
Keuntungan kecerdasan alami :
1.Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
2.Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input simbolik.
3.Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.

1.3 Komputasi intelegensi buatan dan konvensional
Komputasi Konvensional
Komputasi Kecerdasan Buatan
Format keluaran berupa bit, byte, angka, dan fungsi
Hubungan simbol, konsep, dan aturan-aturan
Menggunakan algoritma prosedural yang menyelesaikan problem
Bahasa deskriptif (menguraikan fakta-fakta yang diketahui dan hubungan)
Menggunakan tahap-tahap urutan tertentu untuk penyelesaian (algoritma).
Penggunaan search untuk menemukan penyelesaian (heuristik).
Kesimpulan (conclusion)-nya bersifat determistik.
Tidak tahu apakah algoritma memusat (converge).
Tipe data : angka dan karakter
Tipe data : atom, obyek, list (program)
Perlu deklarasi awal dan tipe variabel
Tidak perlu deklarasi awal atau tipe data (variabel tipe-tipe tertentu dapat dapat dibuat apabila ia diperlukan selama proses penyelesaian)
Dimensi variabel yang tetap
Dimensi struktur data dapat tumbuh atau menyusut selama proses
Representasi informasi yang eksak
Representasi informasi yang tidak eksak
Jawaban yang eksak
Jawaban yang memuaskan

1.4 SEJARAH KECERDASAN BUATAN

Uji Turing (Turing Test) oleh Alan Turing tahun 1950-an : Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada koferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu: mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:
1.Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
2.Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
3.ELIZA, diprogram oleh Joseph Weizenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan

1.5 LINGKUP KECERDASAN BUATAN PADA APLIKASI KOMERSIAL

Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:
1.Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
2.Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
3.Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
4.Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).
5.Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer.
6.Intelligent Computer-aided Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
7.Game Playing.

1.6 SOFT COMPUTING 

Soft computing adalah koleksi dari beberapa metodologi yang bertujuan untuk mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian, dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dengan mudah, robustness, dan biaya penyelesaiannya murah. Definisi ini pertama kali diungkapkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1992.
Unsur Pokok dalam Soft Computing :
1.Sistem Fuzzy (mengakomodasi ketidaktepatan);
2.Jaringan Syaraf (menggunakan pembelajaran);
3.Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian);
4.Evolutionary Computing (optimasi).
Keempat unsur tesebut bukan merupakan pesaing antara satu dengan lainnya, namun diantaranya bisa saling melengkapi. Sehingga, Zadeh juga mendefinisikan bahwa soft computing itu merupakan hubungan antara logika fuzzy, neuro-computing, probabilistic reasoning, dan algoritma genetik.

(2) PENGENALAN INTELLIGENT AGENTS

2.1  AGENT dan LINGKUNGANNYA
Agents adalah segala sesuatu yang dapat melihat/ mengartikan/ mengetahui (perceiving) linkungannya melalui alat sensor (sensors) dan bertindak (acting) melalui alat aktuator (actuators).
Manusia sebagai agent : mata, telinga dan organ lainnya sebagai sensors; tangan, kaki, mulut dan bagian tubuh lainnya sebagai actuators.
Robot sebagai agent : kamera dan pejejak infra merah sebagai sensors; berbagai motor pengerak sebagai actuators.
 Software sebagai agent : tekanan pada keyboard, isi file dan paket paket pada jaringan sebagai masukan sensors; tampilan pada layar, penulisan file dan pengiriman paket jaringan sebagai keluaran actuators.
Fungsi agent adalah pemetaan dari urutan persepsi (percept) menjadi tindakan (actions)
Program agent berjalan pada arsitektur fisik untuk menghasilkan fungsi agent (f) agent = architecture + program.

2.2 KONSEP RASIONALITAS


  •  Rational agent adalah agent yang melakukan sesuatu yang benar

– Setiap kolom pada tabel (Vacuum-cleaner world)
diselesaikan/dikerjakan dengan benar

  • Apakah sesuatu yang benar ?


– Agent yang paling sukses/ berhasil
– Mengukur kesuksesan/ keberhasilan ?

  • Pengukur kemampuan haruslah objektif (contoh : Vacuumcleaner

world)
– Jumlah debu yang dapat dibersihkan pada waktu tertentu
– Seberapa bersih lantai
– Besarnya konsumsi listrik
– Besarnya noise yang dihasilkan

  • Rasional tergantung pada 4 hal :

– Kemampuan yang terukur,
– Pengetahuan lingkungan sebelumnya/ terdahulu,
– Tindakan,
– Urutan persepsi (sensors).

  •  DEF: Untuk setiap urutan persepsi yang mungkin, rational

agent harus memilih tindakan yang diharapkan dapat
memaksimalkan kemampuan dengan memberikan bukti yang
dihasilkan dari urutan persepsi dan pengetahuan yang dimiliki
oleh agent.

  • Rationalitas ≠ kemahatahuan (omniscience)

– An omniscient agent adalah agent mengetahui akibat yang
terjadi dari suatu tindakan.

  •  Agent dapat bertindak sesuai dengan yang diharapkan untuk

memodifikasi persepsi akan datang dengan mendapatkan
informasi yang berguna (pengumpulan informasi dan eksplorasi)

  •  Agent dikatakan autonomous, jika perilakunya ditentukan oleh

pengalamannya sendiri (dengan kemampuan untuk belajar dan
beradaptasi)
2.3 PEAS

-                      PEAS : Perfomance measure , Environment , Actuators , Sensors 
Pertama-tama harus menentukan pengaturan untuk desain agen cerdas

Contoh:  tugas merancang supir taksi otomatis  
-                      perfomance measure : Aman , cepat , legal , perjalanan menyenangkan , maksimumkan keuntungan 
-                      Environment : jalan , trafik lain , pejalan kaki , pelanggan
-                      actuators : kemudi , gas , rem , lampu sign , horn 
-                      Sensors : kamera , sonar , speedometer , GPS , odometer , engine sensors , keyboard
2.4  Jenis-Jenis Lingkungan 
-                      Fully observable ( vs. partially obervable ): Sensor-Sensor Sebuah agen memberinya akses ke keadaan lengkap lingkungannya pada setiap jangka waktu.
-                      Determenistic( vs. stochastic ): Keadaan lingkungan berikutnya sepenuh di tentukan oleh keadaan sekarang dan tindakan yang di laksanakan oleh agen. ( jika lingkungan itu determenistik kecuali untuk tindakan agen-agen lain , maka lingkungannya adalah strategic )
-                      Episodic( vs.sequential ): Pengalamn agen dibagi kedalam "episode-episode"atomik ( setiap episode terdiri dari si agen memahami ( perceiving ) dan kemudian melaksanakan satu tindakan dan pilihan tindakan dalam tiap episode hanya tergantung pada episode itu sendiri.
2.5  STRUKTUR AGEN 
-                    Perilaku agen : tindakan yang di lakukan setelah di berikan sembarang sekuen persepsi
-                      Tugas Al adalah merancang program agen yang mengimplementasikan , fungsi agen      yang memetakan persepsi ke tindakan 
-                      Diasumsikan program ini berjalan di beberapa alat komputasi yang di lengkapi sensors   dan actuators ( di sebut arsitektur
-                      Agent = arsitektur + program
-            Program yang di pilih harus sesuai dengan arsitektur tersebut.
            cth : action : Walk -> arsitekturnya hendaklah memliki kaki
2.6   PROGRAM-PROGRAM AGEN
-          Empat jenis dasar untuk menambah generalitas :
-          Simple reflex agents
-          model-based reflex agents
-          goal-based agents
-          utility-based agents

(3) PENGENALAN LOGICAL AGENTS
3.1  LOGICAL AGENT
Logic merupakan jantung dari program, para pemrogram mempunyai keyakinan bahwa sebuah computer dapat dibuat mengerti logika, maka computer dapat dibuat untuk berfikir, karena logika kelihatannya menjadi inti dari kecerdasan.
1  Problem solving agent hanya bisa menyelesaikan masalah yang lingkungannya accessible
2  Kita membutuhkan agen yang dapat menambah pengetahuan dan menyimpulkan keadaan
3  Agent yang akan membantu seperti ini kita beri nama knowledge based agent
3.2  Knowledge based agent
Komponen utama dari knowledge based agent adalah knowledge basenya. Knowledge base (KB) adalah kumpulan representasi fakta tentang lingkungan atau dunia yang berhubungan atau menjadi daerah bekerjanya agen. Setiap representasi dalam KB disebut sebagai sebuah sentence yang diekspresikan dalam sebuah bahasa yakni knowledge representation language.
1  Representasi Pengetahuan yang bersifat general.
2  Kemampuan beradaptasi sesuai temuan fakta.
3  Kemampuan menyimpulkan sesuatu dari pengetahuan yang sudah ada.
Syarat Representasi KB:
 Representational    Adequacy
kemampuan merepresentasikan semua pengetahuan yang dibutuhkan dalam domainnya
 Inferential        Adequacy
kemampuan memanipulasi struktur pengetahuan untuk membentuk struktur baru dalam menampung pengetahuan baru hasil inferensi
 Inferential        Efficiency
kemampuan untuk manambahkan informasi untuk mempercepat pencarian dalam inferensi
 Acquisitional  Efficiency
kemampuan untuk menambah informasi baru secara mudah.

3.4  LOGIC MODEL
Logic Models merupakan cara logis untuk membuat perencanaan yang mudah dievaluasi dan logis. Logic Models memberikan gambaran atas suatu program, yang berbentuk grafik dan tulisan yang menunjukan hubungan antara berbagai aktivitas dalam suatu program dengan hasil dan outcome yang akan dicapai. Logic Models dapat didefinisikan sebagai alat atau rerangka konsep yang membantu mengidentifikasi suatu program melalui perencanaan dengan analisis atas sumber daya (resources), proses dan aktivitas yang akan dilakukan (activities), Outputs yang ingin dicapai, orang yang menjadi sasaran program (Customers), dan Outcomes.
Logic Models dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil dari suatu program. Tahap pertama dalam mengimplementasi Logic Models terhadap suatu program adalah analisis mengenai How to do the Program. Suatu program akan menggunakan sumber daya tersentu, untuk melakukan suatu proses, yang menghasilkanoutput tertentu, sehingga customer dapat melakukan perubahan sesuai outcome yang ingin dituju. Dengan demikian, hasil dari suatu progam sesuai target.

(4)METODE PENCARIAN dan PELACAKAN 1
Pelacakan adalah teknik untuk pencarian. Didalam pencarian ada dua kemungkinan hasil yang didapat yaitu menemukan dan tidak menemukan. Sehingga pencarian merupakan teknik yang penting dalam AI. Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem berdasarkan kecerdasan adalah kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan.
Pencarian adalah suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state place). Ruang keadaan merupakan suatu ruang yang berisi semua keadaan yang mungkin.
Dua teknik pencarian dan pelacakan
– Pencarian buta (blind search)
• Pencarian melebar pertama (Breadth – First Search)
• Pencarian mendalam pertama (Depth – First Search)
– Pencarian terbimbing (heuristic search)
• Pendakian Bukit (Hill Climbing)
• Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search)
Pencarian Melebar Pertama (Breadth-First Search)
• Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum level n+1
• Mulai dari akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan
• Kemudian ke level selanjutnya hingga solusi ditemukan
• Keuntungan
– Tidak akan menemui jalan buntu
– Menjamin ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti
yang paling baik
– Jika ada satu solusi maka bread-first search akan menemukannya
• Kelemahannya
– Membutuhkan memori yang cukup banyak
– Membutuhkan waktu yang cukup lama
Pencarian mendalam pertama (Depth-First Search)
• Proses pencarian dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel
• Keuntungan
– Memori yang relatif kecil
– Secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi
Pencarian Heuristik
• Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik
– Waktu aksesnya yang cukup lama
– Besarnya memori yang diperlukan
• Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang lebih besar.
• Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan disebut fungsi heuristic
Pembangkit & Pengujian (Generate and Test)
• Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
Algoritma:
– Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).
– Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan.
– Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah yang pertama.
Kelemahan dari Pembangkit & Pengujian (Generate and Test) yaitu ;
– Perlu membangkitkan semua kemungkinan sebelum dilakukan pengujian
– Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencariannya
Pendakian Bukit (Hill Climbing)
• Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan & pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik.
• Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan.
• Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin.
Simple Hill Climbing
Algoritma
– Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal.
– Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang:
• Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
• Evaluasi keadaan baru tersebut.
• Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar.
• Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.
• Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.





Sabtu, 04 Juni 2016

ULASAN JURNAL ITSM INTERNASIONAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN

LINK JURNAL : wjst.wu.ac.th/index.php/wjst/article/view/1445

TEGAR DIGDO WICAKSONO
NPM : 1A114696

Dari jurnal yang diposting pada jurnal Internasional diatas, saya mengulas kembali sebagai berikut:

Information Technology Service Management (ITSM) adalah strategi yang berfungsi pada kegiatan operasi yang berhubungan dengan  IT dan interaksi antara tenaga teknis dengan proses bisnis pada IT. ITSM dapat dibilang sebagai ilmu yang relatif baru. Hal tersebut telah berkembang dan semakin diminati oleh banyak industri karena perubahan tren bisnis, ITSM sangat lah pentingdalam sebuah organisasi bisnis karena menyumbang 70 - 90% dari total biaya kepemilikan TI. Namun, sebagian besar IT,Management Information System (MIS), Ilmu Komputer, atau Bisnis di dunia sekolah mengabaikan program ITSM. ITSM adalah disiplin yang relatif baru, sehingga tidak heran bahwa sangat sedikit literatur akademik pendidikan ITSM pada umumnya. Meskipun ITSM telah dimasukkan dalam kurikulum di beberapa Negara, misalnya Australia dan Belanda selama bertahun-tahun, namun diabaikan oleh sebagian besar universitas di Asia, Australia, Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa. Sebagian besar universitas mengabaikan ITSM. Manajemen operasi TI penting karena menyumbang 70 - 90% dari total biaya kepemilikan TI, tetapi banyak IT, MIS, Ilmu Komputer, atau Business sekolah fokus pada pemrograman komputer, analisis dan desain, dan generik manajemen TI . Upaya untuk menggabungkan ITSM konten yang terkait dalam SI atau IT saja kurikulum sulit untuk menemukan. Hanya ada 15 program di Australia, Eropa, Afrika, Meksiko, dan Selandia Baru, dan hanya 2 sarjana dan Program ITSM 1 pascasarjana di Amerika Serikat.
ITSM didefinisikan sebagai “strategi yang berfokus pada mendefinisikan, mengelola dan memberikan layanan TI dan mengatasi kebutuhan IT untuk menjadi lebih berfokus pada pelanggan dengan menawarkan sistem informasi di bawah kontrak untuk pelanggan dan mengelola kinerja sebagai layanan IT”. ITSM berusaha untuk menyelaraskan kegiatan operasional TI-terkait dan interaksi TI tenaga teknis dengan proses bisnis.

Hubungan antara ISO 9001: 2000, ISO / IEC 27001, dan ISO / IEC 20000 standar

ISO 9001:2000  adalah persyaratan yang menjamin efisiensi dan efektivitas produk
ISO / IEC 27001 adalah standar untuk keamanan informasi
ISO / IEC 20000 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan                                         manajemen layanan untuk organisasi TI

Ini adalah standar global yang menyatukan ini beberapa aliran bawah seperangkat prinsip-prinsip dari ISO 9001. Hal ini dapat umumnya disebut ITSM. Tujuannya adalah untuk "memberikan pola acuan umum untuk setiap perusahaan yang menawarkan jasa kepada klien internal atau eksternal IT.

Tujuan utama dari manajemen pelayanan

Untuk memastikan bahwa layanan TI selaras dengan kebutuhan bisnis dan secara aktif mendukung mereka. Proses manajemen pelayanan terdiri dari 5 proses utama serta sub-subnya, yaitu :

1. Proses pengendalian
    - manajemen konfigurasi
    - perubahan manajemen

2. Proses solusi
     - manajemen Insiden
     - masalah untuk mengelola masalah

3. Proses rilis
    - manajemen Pers

4. Proses pelayanan pengiriman
    - service Level Management (SLM)
    - layanan laporan
    - manajemen kapasitas
    - continuity dan layanan Ketersediaan Manajemen
    - keamanan Informasi Manajemen
    - akuntansi untuk IT service

5. Proses hubungan
     - hubungan dengan manajemen pemasok
     - manajemen pemasok

Semua proses yang sesuai dengan ISO / IEC 20000-1 persyaratan. Karena itu, ketika organisasi ingin mengadopsi atau mengadaptasi ITSM, mereka harus mengikuti semua proses di atas. ITSM umumnya berkaitan dengan back office atau masalah operasional teknologi informasi, dan tidak dengan perkembangan teknologi. ITSM dapat dilihat sebagai analog dengan sebuah Enterprise Resource Planning (ERP) disiplin untuk IT.Konteks ITSM dalam pendidikan Kemppainen, 2007, mengusulkan konteks TI pendidikan manajemen pelayanan, seperti konteks pendidikan manajemen layanan TI terdiri dari 5 aspek, yaitu:

1. Guru :
Guru sebagai factor kontekstual ITSM. Guru harus mendapatkan cukup pengethuan tentang ini,  dapat mengimplementasikan dalam pengajarannya dan memahami latar belakang siswa untuk memfasilitasi siswa.

2. Fasilitas :
Fasilitas seperti laboratorium, peralatan simulasi, atau perpustakaan. Untuk layanan operasi awal adalah teks atau buku, namun sebagian besar masih sulit untuk dipahami, namun telah teratasi dengan versi cut-down misalnya oleh Van Haren penerbitan. Memiliki infrastruktur yang tidak memadai TIK yang memfasilitasi proses pembelajaran merupakan masalah penting karena keberhasilan transfer ICT dari konteks yang lain membutuhkan pengalihan simultan pengetahuan dan keterampilan. Infrastruktur ICT yang tidak memadai tidak lah baik untuk melatih keterampilan siswa.

3. Siswa:
Siswa harus memiliki pendidikan dasar yang cukup baik dan memiliki kepentingan dalam ITSM.  Perguruan tinggi harus memotivasi mahasiswa pascasarjana untuk karir, bukan hanya pekerjaan, dan mempersiapkan siswa untuk sertifikat ITIL / ITSM.

4. Organisasi:
Dukungan organisasi berikut adalah isu-isu mengenai dukungan organisasi:
Ambil langkah-langkah untuk mendorong dan sertifikasi industri dana dari dosen.
Melibatkan perusahaan lokal untuk mengakses pembicara tamu dan memberikan kesempatan untuk studi kasus dan proyek-proyek penelitian.
Membangun jaringan dengan akademisi lainnya tertarik ITSM

5. Kurikulum:
Kurikulum adalah hal terpenting. Pengembangan keahlian mahasiswa IT membutuhkan fasilitas ICT yang memadai, tetapi efek dari dukungan organisasi, kemampuan manusia, dan relevansi kurikulum adalah faktor penting dalam pendidikan ITSM. Mengevaluasi kurikulum yang ada, melakukan penelitian industri untuk menentukan keterampilan dalam permintaan, dan kesenjangan, kemudian diidentifikasi, perubahan dapat dirancang dan diimplementasikan, dan secara teratur dievaluasi dan ditinjau, setelah memenuhi permintaan dan kesenjangan. Itu semua adalah proses mengintegrasikan ITSM ke dalam kurikulum.



NAMA : AHMAD NAJIB BUDIN
KELAS         : 2KA12
NPM : 10114590

Pada jurnal kali ini saya dan kelompok memilih jurnal internasional sebagai bahan untuk saya analisa, berikut adalah hasil analisa yang telah saya buat :
Information Technology Service Management atau sering disingkat dengan ITSM adalah strategi yang berfungsi pada kegiatan operasi yang berhubungan dengan  IT dan interaksi antara tenaga teknis dengan proses bisnis pada IT. Atau sering didefinisikan juga sebagai suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan.
ITSM dapat dibilang sebagai ilmu yang relatif baru. Saat ini ITSM telah berkembang dan semakin diminati oleh banyak industri karena perubahan tren bisnis, seperti outsourcing dan permintaan untuk disesuaikan dengan sumber daya komputer dan perspektif bisnis.
Namun lain halnya dalam bidang pendidikan yang masih kurang berkembang. Diantaranya bahwa ada sangat sedikit literatur akademik pendidikan mengenai ITSM pada umumnya. Meskipun ITSM telah dimasukkan dalam kurikulum dari beberapa negara (misalnya Australia dan Belanda) selama bertahun-tahun menerapkannya, tetapi tak dihiraukan oleh sebagian besar universitas di Asia, Australia, Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa. Hal ini memberikan sinyal ada kesenjangan besar antara apa yang industri butuhkan dan apa akademisi berikan.
Upaya untuk menggabungkan ITSM dengan konten yang terkait dalam kurikulum SI atau IT saja sangat sulit sekali untuk ditemukan. Terhitung hanya ada 15 program di Australia, Eropa, Afrika, Meksiko, dan Selandia Baru serta ada 2 sarjana dan 1 pascasarjana program ITSM di Amerika Serikat.
Telah dicatat bahwa pertumbuhan ITSM dan adopsi ITSM oleh industri telah hampir eksponensial selama dekade terakhir. Tren bisnis seperti outsourcing dan perubahan peraturan telah memaksa perusahaan untuk semakin fokus pada IT Support Services.
Sebagian besar organisasi di seluruh dunia menuntut layanan yang lebih efisien dari Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) dalam rangka memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan internal dan eksternal mereka. SI atau departemen TI diharapkan untuk merespon peluang bisnis baru dengan cepat, dan memuaskan pelanggan eksternal, staf internal, dan manajemen melalui sistem online.
Tingkat layanan dapat dicapai dengan komunikasi yang efektif antara TI dan lini bisnis. Manajemen eksekutif juga menuntut sumber daya komputasi yang dapat dilihat dari perspektif bisnis. sekolah bisnis IT dan MIS yang paling mampu untuk mengatasi pergeseran ini dalam melihat bisnis dari Layanan Dukungan IT. Alasan ini membuat industri memerlukan universitas untuk memasukkan ITSM di IT atau program MIS.
Universitas memiliki fungsi dalam proses pendidikan ini. Namun, ada sedikit kontribusi akademik untuk subjek ini. Akademisi jarang mengadopsi standar ITSM baik penelitian atau pendidikan tentang mereka . Layanan standar manajemen TI, seperti Infrastructure Library IT (ITIL), dan saat ini, ISO / IEC 20000, memberikan bimbingan dan alat untuk manajemen yang efektif dan pengendalian manajemen layanan TI.
Maka dari itu ITSM berusaha untuk menyelaraskan kegiatan operasional TI terkait dengan interaksi TI tenaga teknis dengan proses bisnis dan manajemen pelayanan dalam konteks pendidikan :
Hubungan antara ISO 9001: 2000, ISO / IEC 27001, dan ISO / IEC 20000 standar
ISO 9001:2000  adalah persyaratan yang menjamin efisiensi dan efektivitas produk
ISO / IEC 27001 adalah standar untuk keamanan informasi
ISO / IEC 20000 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan manajemen layanan untuk  organisasi TI
Ini adalah standar global yang menyatukan beberapa aliran atau seperangkat prinsip-prinsip dari ISO 9001. Hal ini umumnya dapat disebut ITSM yang tujuannya adalah untuk memberikan pola acuan umum untuk setiap perusahaan yang menawarkan jasa kepada klien internal atau eksternal IT.
Tujuan utama dari manajemen pelayanan
Untuk memastikan bahwa layanan TI selaras dengan kebutuhan bisnis dan secara aktif mendukung mereka. Proses manajemen pelayanan terdiri dari  5 proses utama serta sub-subnya, yaitu :
1. Proses pengendalian
manajemen konfigurasi
perubahan manajemen
2.     Proses solusi
manajemen Insiden
masalah untuk mengelola masalah
3.     Proses rilis
manajemen Pers
4.     Proses pelayanan pengiriman
service Level Management (SLM)
layanan laporan
manajemen kapasitas
continuity dan layanan Ketersediaan Manajemen
keamanan Informasi Manajemen
akuntansi untuk IT service
5.     Proses hubungan
hubungan dengan manajemen pemasok
manajemen pemasok


Karena itu, ketika organisasi ingin mengadopsi atau mengadaptasi ITSM mereka harus mengikuti semua proses di atas.
ITSM umumnya berkaitan dengan back office atau masalah operasional teknologi informasi, dan tidak dengan perkembangan teknologi. ITSM dapat dilihat sebagai analog dengan sebuah Enterprise Resource Planning (ERP) yang disiplin untuk IT.
Berikut konteks ITSM dalam pendidikan Kemppainen  2007, mengusulkan konteks TI pendidikan manajemen pelayanan seperti konteks pendidikan manajemen layanan TI yang terdiri dari 5 aspek, yaitu:



1. Guru :
Guru sebagai factor kontekstual ITSM. Guru harus mendapatkan cukup pengethuan tentang ini,  dapat mengimplementasikan dalam pengajarannya dan memahami latar belakang siswa untuk memfasilitasi siswa.

2.     Fasilitas :
Fasilitas seperti laboratorium, peralatan simulasi, atau perpustakaan sangatlah penting . Demi terciptanya suasana yang kondusif dan memberikan rasa nyaman kepada siswa.

3.     Siswa:
Siswa harus memiliki pendidikan dasar yang cukup baik dan tentunya memiliki kepentingan dalam ITSM. siswa harus memiliki pengalaman dalam kerja nyata, dan memotivasi partisipasi profesional industri. Ini adalah fungsi penting bagi perguruan tinggi untuk mencakup konsep ITSM dalam program untuk memastikan lulusan dipersiapkan untuk kerja nyata.

4.     Organisasi:
Dukungan organisasi berikut adalah isu-isu mengenai dukungan organisasi:
Ambil langkah-langkah untuk mendorong dan sertifikasi industri dana dari dosen.
Melibatkan perusahaan lokal untuk mengakses pembicara tamu dan memberikan kesempatan untuk studi kasus dan proyek-proyek penelitian.
Membangun jaringan dengan akademisi lainnya tertarik ITSM

5.     Kurikulum:
Kurikulum adalah hal terpenting. Pengembangan keahlian mahasiswa IT membutuhkan fasilitas ICT yang memadai, tetapi efek dari dukungan organisasi, kemampuan manusia, dan relevansi kurikulum adalah faktor penting dalam pendidikan ITSM. Yakni dengan mengevaluasi kurikulum yang ada, melakukan penelitian industri untuk menentukan keterampilan dalam permintaan dan kesenjangan kemudian diidentifikasi. Perubahan dapat dirancang dan diimplementasikan dan secara teratur dievaluasi serta ditinjau apabila telah memenuhi permintaan dan kesenjangan. Itu semua adalah proses mengintegrasikan ITSM ke dalam kurikulum.



NAMA : AFRIZAL GALIH SUDARYANTO
KELAS : 2KA12
NPM :10114420

Berikut adalah hasil analisa saya mengenai jurnal diatas :
Information Technology Service Management (ITSM) adalah strategi yang berfungsi pada kegiatan operasi yang berhubungan dengan  IT dan interaksi antara tenaga teknis dengan proses bisnis pada IT. ITSM dapat dibilang sebagai ilmu yang relatif baru. Hal tersebut telah berkembang dan semakin diminati oleh banyak industri karena perubahan tren bisnis, ITSM sangat lah pentingdalam sebuah organisasi bisnis karena menyumbang 70 - 90% dari total biaya kepemilikan TI.
Namun, sebagian besar IT,Management Information System (MIS), Ilmu Komputer, atau Bisnis di dunia sekolah mengabaikan program ITSM. ITSM adalah disiplin yang relatif baru, sehingga tidak heran bahwa sangat sedikit literatur akademik pendidikan ITSM pada umumnya. Meskipun ITSM telah dimasukkan dalam kurikulum di beberapa Negara, misalnya Australia dan Belanda selama bertahun-tahun, namun diabaikan oleh sebagian besar universitas di Asia, Australia, Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa.
Sebagian besar universitas mengabaikan ITSM. Manajemen operasi TI penting karena menyumbang 70 - 90% dari total biaya kepemilikan TI, tetapi banyak IT, MIS, Ilmu Komputer, atau Business sekolah fokus pada pemrograman komputer, analisis dan desain, dan generik manajemen TI . Upaya untuk menggabungkan ITSM konten yang terkait dalam SI atau IT saja kurikulum sulit untuk menemukan. Hanya ada 15 program di Australia, Eropa, Afrika, Meksiko, dan Selandia Baru, dan hanya 2 sarjana dan Program ITSM 1 pascasarjana di Amerika Serikat.
Telah dicatat bahwa pertumbuhan ITSM dan adopsi ITSM oleh industri telah hampir eksponensial selama dekade terakhir. Tren bisnis seperti outsourcing dan perubahan peraturan telah memaksa perusahaan untuk semakin fokus pada IT Support Services.
Sebagian besar organisasi di seluruh dunia menuntut layanan yang lebih efisien dari Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) dalam rangka memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan internal dan eksternal mereka. SI atau departemen TI diharapkan untuk merespon peluang bisnis baru dengan cepat, dan memuaskan pelanggan eksternal, staf internal, dan manajemen melalui sistem online.
Tingkat layanan dapat dicapai dengan komunikasi yang efektif antara TI dan lini bisnis. Manajemen eksekutif juga menuntut sumber daya komputasi yang dapat dilihat dari perspektif bisnis. sekolah bisnis IT dan MIS yang paling mampu untuk mengatasi pergeseran ini dalam melihat bisnis dari Layanan Dukungan IT. Alasan ini membuat industri memerlukan universitas untuk memasukkan ITSM di IT atau program MIS.
Universitas memiliki fungsi dalam proses pendidikan ini. Namun, ada sedikit kontribusi akademik untuk subjek ini. Akademisi jarang mengadopsi standar ITSM baik penelitian atau pendidikan tentang mereka . Layanan standar manajemen TI, seperti Infrastructure Library IT (ITIL), dan saat ini, ISO / IEC 20000, memberikan bimbingan dan alat untuk manajemen yang efektif dan pengendalian manajemen layanan TI.

Hubungan antara ISO 9001: 2000, ISO / IEC 27001, dan ISO / IEC 20000 standar  ISO 9001:2000  adalah persyaratan yang menjamin efisiensi dan efektivitas produk ISO / IEC 27001 adalah standar untuk keamanan informasi ISO / IEC 20000 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan                                         manajemen layanan untuk organisasi TI   Ini adalah standar global yang menyatukan ini beberapa aliran bawah seperangkat prinsip-prinsip dari ISO 9001. Hal ini dapat umumnya disebut ITSM. Tujuannya adalah untuk "memberikan pola acuan umum untuk setiap perusahaan yang menawarkan jasa kepada klien internal atau eksternal IT.  Tujuan utama dari manajemen pelayanan  Untuk memastikan bahwa layanan TI selaras dengan kebutuhan bisnis dan secara aktif mendukung mereka. Proses manajemen pelayanan terdiri dari 5 proses utama serta sub-subnya, yaitu :
 1. Proses pengendalian
      * manajemen konfigurasi
      * perubahan manajemen
2. Proses solusi
       * manajemen Insiden
       * masalah untuk mengelola masalah
3. Proses rilis
      * manajemen Pers
4. Proses pelayanan pengiriman
      * service Level Management (SLM)
      * layanan laporan
      * manajemen kapasitas
      * continuity dan layanan Ketersediaan Manajemen
      * keamanan Informasi Manajemen
      * akuntansi untuk IT service
5. Proses hubungan
       * hubungan dengan manajemen pemasok
       * manajemen pemasok

Karena itu, ketika organisasi ingin mengadopsi atau mengadaptasi ITSM mereka harus mengikuti semua proses di atas.
ITSM umumnya berkaitan dengan back office atau masalah operasional teknologi informasi, dan tidak dengan perkembangan teknologi. ITSM dapat dilihat sebagai analog dengan sebuah Enterprise Resource Planning (ERP) yang disiplin untuk IT.
Berikut konteks ITSM dalam pendidikan Kemppainen  2007, mengusulkan konteks TI pendidikan manajemen pelayanan seperti konteks pendidikan manajemen layanan TI yang terdiri dari 5 aspek, yaitu:



1.Guru :
Guru sebagai factor kontekstual ITSM. Guru harus mendapatkan cukup pengethuan tentang ini,  dapat mengimplementasikan dalam pengajarannya dan memahami latar belakang siswa untuk memfasilitasi siswa.

2.Fasilitas :
Fasilitas seperti laboratorium, peralatan simulasi, atau perpustakaan sangatlah penting . Demi terciptanya suasana yang kondusif dan memberikan rasa nyaman kepada siswa.

3. Siswa: Siswa harus memiliki pendidikan dasar yang cukup baik dan memiliki kepentingan dalam ITSM.  Perguruan tinggi harus memotivasi mahasiswa pascasarjana untuk karir, bukan hanya pekerjaan, dan mempersiapkan siswa untuk sertifikat ITIL / ITSM.

4. Organisasi: Dukungan organisasi berikut adalah isu-isu mengenai dukungan organisasi: Ambil langkah-langkah untuk mendorong dan sertifikasi industri dana dari dosen. Melibatkan perusahaan lokal untuk mengakses pembicara tamu dan memberikan kesempatan untuk studi kasus dan proyek-proyek penelitian. Membangun jaringan dengan akademisi lainnya tertarik ITSM

5. Kurikulum: Kurikulum adalah hal terpenting. Pengembangan keahlian mahasiswa IT membutuhkan fasilitas ICT yang memadai, tetapi efek dari dukungan organisasi, kemampuan manusia, dan relevansi kurikulum adalah faktor penting dalam pendidikan ITSM. Mengevaluasi kurikulum yang ada, melakukan penelitian industri untuk menentukan keterampilan dalam permintaan, dan kesenjangan, kemudian diidentifikasi, perubahan dapat dirancang dan diimplementasikan, dan secara teratur dievaluasi dan ditinjau, setelah memenuhi permintaan dan kesenjangan. Itu semua adalah proses mengintegrasikan ITSM ke dalam kurikulum.