Batas
kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika
atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan “why” dan “how”
sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “why, why, dan why” dan
seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran
atau budi manusia (munkin juga pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan
sampai never ending) dan oleh Heidegger, setiap telaahan filosofis
terdapat unsur metafisik sebagai berikut :
1 Ilmu
adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari
mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.
(Nazir, 1988)
2 Konsepsi
ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat
digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3 Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
4 Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi
Empat
pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah
pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut
alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui
proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun
tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.
Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa,
dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan
yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal
sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan
ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang
dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga
dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat
melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada
pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan
melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya,
seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain
pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal
budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih
menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada
pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika,
hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan
empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi. Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas
Bayesian adalah benar atau berguna.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan
objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas,
mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini
jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran,
pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimilikioleh seorang
peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan hasil yang baik pula, peneliti
harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1.
Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dandapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya, sedangkan opini adalahpendapat pribadi dari seseorang
yang tidak dapat dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan
studi kepustakaan, seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara
fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkankebenarannya.
2. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti
yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam
satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya,
berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa
menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi.
Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang
diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta
yang jelas sumbernya.
3.
Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti
yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas
pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala
bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang
semakin hari semakin canggih dan modern.
4.
Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam
melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap
lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya
membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya.
Definisi Teknologi
Teknologi atau
pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia,
teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik.
Teknologi dibuat
atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia, namun jika pada kenyataannya teknologi malah mempersulit,
layakkah disebut Ilmu Pengetahuan?
Kata teknologi sering
menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses
penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang
sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Definisi lainnya
(digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya
untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang
apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan
teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah
satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari
sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan
perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua
dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama
lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar
kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang
materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Makna
Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah
mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur
Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne,
bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam
bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan
sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur
artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya
diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi
sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi
teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains.
Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107)
mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur
yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan
tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Fenomena teknik pada masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat teknik, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan
dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi
yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.
Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik
meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang
industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga
terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3.
Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector
kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia
teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh
teknik.
PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
· Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami
sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
· Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada
bidang ekonomi.
· Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politikdan ekonomi di seluruh dunia.
Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi-fungsi Orang Miskin
Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
Kedua
: kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau
jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual ( atau dengan
bangga di katakan ” di infakan ”)kepada orang-orang miskin.
Ketiga :
kemiskinan adalah mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang
menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena di bayar
murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk mensubsidi
orang-orang kota.
Kempat : kemiskinan adalah menyediakan lapangan
kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena
ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang )
aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan
internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor
) belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di
jual oleh negara ketiga di pasaran internasional selain kemiskinan.
Kelima
: kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya,
perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir
yang menemaninya memberikan label bos.
TULISAN ISD : ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Dampak teknologi bagi remaja
1. Pornografi
Anggapan
yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak
salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet,
pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada
di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang
khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno. Di
internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada
situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya.
Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki
keterkaitan dengan anak remaja dan sering mereka jelajahi.
Solusi :
Solusi
untuk meminimalisasi dampak dari pornografi tersebut tidak jauh berbeda
dengan solusi untuk meminimalisasi dampak negatif dari kekejaman dan
kesadisan. Dalam hal ini, Pertama-tama, orangtualah yang seharusnya
mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan orang lain.
Mengenalkan computer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya
dan tujuan penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol
dan memantau sejauh mana penggunaan komputer dan internet pada
anak-anaknya.
2. Antisocial Behavior
Salah
satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah
antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli
kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain
itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi
disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah
komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan
lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan
emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang
akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang
disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan
menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan
akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun
sosialisasi.
Solusi :
Antisocial
behavior dapat ditanggulangi dengan menciptakan kesadaran dari diri
sendiri akan dampak buruk dari antisocial behavior dan mulai
memperbanyak kegiatan di luar rumah dengan keuarga atau teman-teman,
seperti olahraga bersama, traveling, hang out bersama teman, dll. Dengan
begitu seseorang akan merasakan bahwa sosialisasi dengan sesamanya
merupakan suatu kebutuhannya selain kebutuhannya akan komputer.
Dampak Teknologi Informasi Bagi Pendidikan
1. Malas belajar dan mengerjakan tugas
Penggunaaan
komputer juga menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan.
Seseorang terutama anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer,
cenderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk
bermain komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
Solusi :
Solusi
untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan memaksimalkan
peran serta orang tua dalam memberikan perhatian, pengertian dan
membimbing anak-anak dalam belajar dan bermain. Sehingga bila anak-anak
dirasa sudah berlebihan dalam menggunakan komputer orang tua bisa segera
membatasi dan mencegah terjadinya ketergantungan.
2. Perubahan Tulisan Tangan
Dengan
kemudahan dan kepraktian yang diberikan oleh komputer, terutama dalam
hal menuliskan suatu text, membuat seseorang cenderung memilih untuk
mengetik daripada harus menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan
seseorang akan mengalami
perubahan
tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya menjadi tulisan yang
berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena mereka tidak lagi
terbiasa untuk menulis secara manual.
Solusi :
Solusi
untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan
menyeimbangkan antara penggunaan tulisan manual dengan mengetik di
komputer. Cobalah untuk tidak hanya mengandalkan komputer untuk membuat
suatu text, karena perlu disadari bahwa tidak selamanya kita dapat
mengandalkan teknologi. Teknologi hanyalah seperangkat alat yang bisa
saja tiba-tiba terjadi kerusakan ataupun error, yang dimana pada saat
itu kita tidak dapat lagi mengandalkannya, sehingga kita juga harus
dapat menyeimbangkan antara penggunaan secara manual dengan penggunaan
teknologi.
E. KESIMPULAN
Semua
hasil pengembangan IPTEK khususnya dibidang teknologi informasi
tersebut telah mampu mengatasi sebagian besar masalah manusia dalam
berbagai macam kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup. Di zaman yang modern
ini semua serba instan, cepat dan tepat. Walaupun demikian,
penyalahgunaan IPTEK juga sering dilakukan oleh manusia yang tidak
bertanggung jawab dalam kegiatan kejahatan, dan bahkan merusak diri
sendiri dan sesama. Sebagai makhluk yang berakal budi, maka kita
seharusnya mensyukuri dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
ini untuk menjadikan hidup kita ke arah yang lebih baik.